membatik menggunakan malam dingin

Membatik dengan lilin dingin

Setiap anak mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi apalagi dengan hal-hal yang baru saja mereka temui. Sebagai bentuk pelestarian seni budaya Indonesia maka sejak dini anak juga harus diperkenalkan dengan berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia termasuk kesenian membatik.

Kita bisa mengenalkannya dengan memberikan pelatihan membatik menggunakan bahan malam dingin, Karena malam dingin ini tidak berbahaya dan aman digunakan.
Kalau pada umumnya perajin batik menggunakan lilin malam yang dipanaskan dengan kompor, maka lilin atau malam dingin ini tidak perlu dipanaskan dengan kompor.

Malam dingin dibuat menggunakan bubuk gutha tamarin, dimana bubuk tersebut diperoleh dari biji buah asam yang dihaluskan. Proses pengolahannya juga cukup mudah pertama bubuk asam tersebut  dicampur dengan air panas dan dicampur dengan sedikit lemak nabati (margarin) kemudian diaduk sampai menjadi kental seperti pasta.
Selain bahannya mudah ditemukan, penggunaan gutha tamarin dalam proses membatik bisa dikatakan lebih ramah lingkungan dari pada dengan menggunakan lilin atau malam.

 

View this post on Instagram

 

Pembuatan batik On process : outlining dengan lilin/malam dingin

A post shared by RUMAH KREATIF MALANG (@rumahkreatifmalang) on


Selain itu proses pewarnaan tidak terlalu rumit seperti pada teknik batik lainnya. 
Batik pada umumnya harus melalui proses pencelupan berulang kali sehingga lebih banyak menghasilkan limbah yang bisa mencemari lingkungan jika tak dikelola dengan baik, maka proses pewarnaan batik menggunakan teknik gutha tamarin atau malam dingin bisa dilakukan layaknya anda melukis pada kanvas.